Tata Cara Mandi Wajib Setelah Haid yang Benar Menurut Islam
Niat Mandi Wajib sesudah haid dan tata triknya harus dipahami oleh umat Muslim khususnya wanita. Karena, wanita harus Mandi Wajib selesai haid supaya suci dari hadas besar.
Antara fitrah wanita ialah haid atau menstruasi tiap bulannya. Haid sebagai proses alami badan saat terjadi peluruhan pada dinding kandungan karena tidak ada ovulasi atau proses pembuahan.
Wanita yang haid dipandang mempunyai hadas besar. Oleh karenanya, mereka yang alami menstruasi diharamkan membaca Al-Qur'an, sentuh atau bawa mushaf Al-Qur'an, sholat, diam diri di mushola, terkait suami istri, dan tawaf melingkari Ka'bah.
Dan, setelah periode menstruasinya, wanita harus mengadakan mandi wajib buat dapat suci datang dari hadas besar. Karena dia sebagai Mandi Wajib, karena itu rukun-rukunnya harus disanggupi supaya mandinya dipastikan syah dan wanita setelah haid jadi suci kembali.
Dalam pengkajian bertema "Ide Al Ghuslu dalam Kitab Fikih Manhaji" dalam jurnal Analisis terbitan Kemenag, disebut jika ada dua rukun yang harus dilaksanakan saat melakukan Mandi Wajib. Pertama, membaca niat saat air pertama disiram ke badan. Ke-2 , mengguyuri semua tubuh sama air dan hilangkan najis dalam tubuh.
Di bagian badan yang memiliki rambut atau dengan bulu, harus ditegaskan jika air mengucur sampai kulit. Menurut Imam Al-Ghazali dalam kitab Bidâyatul Hidâyah, selainnya dua rukun di atas, ada kegiatan lain saat Mandi Wajib yang hukumnya sunah muakadah untuk dilaksanakan.
Orang yang meremehkan sunah ini dipandang tidak untung karena sebenarnya beberapa amalan sunah bisa menambal kelemahan dari ibadah fardu.
Niat Mandi Wajib Sesudah Haid Setelah Haid
Sebetulnya, Mandi Wajib untuk wanita setelah haid sama dengan Mandi Wajib saat berhadas besar yang lain. Untuk wanita yang berhadas setelah menstruasi, bila kesusahan dengan ketebalan rambutnya, dibolehkan menggelungnya sepanjang Mandi Wajib.
Referensinya ialah hadis dari Ummu Salamah, beliau menanyakan: "Wahai Rasulullah, saya seorang wanita yang gelungan rambutnya besar. Apa saya harus buka gelungan rambutku saat mandi junub?"
Nabi SAW menjawab: "Tidak boleh [kamu buka]. Cukup kamu menyela-nyelai kepalamu dengan air 3x, selanjutnya siram kepala dan tubuhmu sama air, hingga kamu suci," (HR. Muslim).
Selanjutnya, saat akan mandi, seperti disiratkan dalam kitab Safinatun Najah, Syekh Salim bin Sumair Al Hadlrami mengatakan untuk lafal niat Mandi Wajib seperti berikut:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ مِنَ الحَيْضِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
Lafaz latinnya: "Nawaitul gusla lirof'il hadatsil akbari minal haidi fardlon lillahi ta'ala."
Maknanya: "Saya niat mandi untuk hilangkan hadats besar dari haid, fardu karena Allah ta'ala."
Langkah Mandi Wajib Sesudah Haid Setelah Haid
Sesudah membaca niat, Mandi Wajib bisa dilaksanakan dengan beberapa langkah berikut:
- Mengambil air di kamar mandi, lalu bersihkan tangan 3x.
- Membersihkan najis atau kotoran yang melekat dalam tubuh.
- Berwudu.
- Siram kepala 3x, bersama dengan mengucapkan niat (rambut bisa digelung).
- Siramkan air ke semua tubuh, diawali dari sisi kanan, lalu kiri.
- Gosok semua badan sekitar 3x, baik depan atau belakang.
- Yakinkan air membersihkan semua sisi kulit.
- Menyela rambut dan bulu-bulu tebal supaya kulit terbasuh air.
- Bila sentuh kemaluan saat mandi, berwudu kembali diakhir Mandi Wajib.
Sebagai catatan, saat lakukan Mandi Wajib, wanita dibolehkan menggunakan sabun dan sampo atau tidak sama sekalipun. Disamping itu, kotoran atau najis yang keluar qubul (alat kelamin) dan dubur harus dibikin bersih. Noda-noda di badan yang susah lenyap, khususnya sisa darah yang melekat di kuku, sisa kosmetik, dan lain-lain, perlu dibikin bersih.
Posting Komentar